"Setiap musafir
(Orang yang hendak pergi) sudah semestinya melengkapi perbekalannya. Siapkanlah
Taqwa
dalam perjalanan kamu dari dunia menuju akhirat. Pastikan dirimu pada posisi mendapat
pahala atau siksa, senang atau susah."
"Jangan biarkan
waktu berlalu sehingga hatimu menjadi keras dan musuh sempat mengoda.
Sebaik-baiknya kita menganggap bahwa hidup pada malam hari tidak akan sampai ke
pagi hari dan hidup pada pagi hari tidak akan sampai ke malam hari.
Memang tidak jarang terjadi kematian di tengah-tengahnya."
"Saudara-saudara
dapat menyaksikan sendiri bahwa banyak orang yang tertipu dengan dunia, padahal
orang yang layak bergembira tidak lain kecuali orang yang selamat dari siksaan
Allah SWT dan orang yang lepas dari tragedi hari Qiamat."
"Sementara
orang yang tidak mau memperbaiki diri, kemudian datang lagi dosa yang lain,
bagaimana mungkin akan bahagia?
Aku berlindung
kepada Allah SWT dari perbuatan yang tidak terpuji dan dilaknat Allah. Seandainya
begitu, alangkah rugi dan tercelanya aku. Dan jelaslah tempatku nanti pada hari
yang jelas kelihatan siapa yang kaya dan siapa yang miskin."
"Di sana nanti
akan diadakan timbangan amal serta manusia akan diserahi tanggungjawab yang
berat. Seandainya tugas itu dipikul oleh binatang-binatang niscaya ia akan
hancur, jika dipikul oleh gunung niscaya ia akan runtuh, kalau dipikul oleh
bumi niscaya bumi akan retak. Saudara-saudara belum mengetahui bahwa tiada
tempat di antara Syurga dan Neraka? dan Kamu akan memasuki salah satu
daripadanya."
"Ada seorang laki-laki
yang mengirim surat kepada rakannya yang isinya : "Sesungguhnya dunia ini
adalah tempat bermimpi dan akhirat barulah terbangun." Dan Jarak pemisah
antara keduanya adalah kematian. Jadi, kita sekarang sedang bermimpi yang
panjang."
Kata-kata di atas
adalah kata-kata Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar