Kamis, 06 Oktober 2011

Berbekalah, Karena sebaik-baik Bekal adalah Taqwa



"Setiap musafir (Orang yang hendak pergi) sudah semestinya melengkapi perbekalannya. Siapkanlah Taqwa dalam perjalanan kamu dari dunia menuju akhirat. Pastikan dirimu pada posisi mendapat pahala atau siksa, senang atau susah."
"Jangan biarkan waktu berlalu sehingga hatimu menjadi keras dan musuh sempat mengoda. Sebaik-baiknya kita menganggap bahwa hidup pada malam hari tidak akan sampai ke pagi hari dan hidup pada pagi  hari tidak akan sampai ke malam hari. Memang tidak jarang terjadi kematian di tengah-tengahnya."
"Saudara-saudara dapat menyaksikan sendiri bahwa banyak orang yang tertipu dengan dunia, padahal orang yang layak bergembira tidak lain kecuali orang yang selamat dari siksaan Allah SWT dan orang yang lepas dari tragedi hari Qiamat."
"Sementara orang yang tidak mau memperbaiki diri, kemudian datang lagi dosa yang lain, bagaimana mungkin akan bahagia?
Aku berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan yang tidak terpuji dan dilaknat Allah. Seandainya begitu, alangkah rugi dan tercelanya aku. Dan jelaslah tempatku nanti pada hari yang jelas kelihatan siapa yang kaya dan siapa yang miskin."
"Di sana nanti akan diadakan timbangan amal serta manusia akan diserahi tanggungjawab yang berat. Seandainya tugas itu dipikul oleh binatang-binatang niscaya ia akan hancur, jika dipikul oleh gunung niscaya ia akan runtuh, kalau dipikul oleh bumi niscaya bumi akan retak. Saudara-saudara belum mengetahui bahwa tiada tempat di antara Syurga dan Neraka? dan Kamu akan memasuki salah satu daripadanya."
"Ada seorang laki-laki yang mengirim surat kepada rakannya yang isinya : "Sesungguhnya dunia ini adalah tempat bermimpi dan akhirat barulah terbangun." Dan Jarak pemisah antara keduanya adalah kematian. Jadi, kita sekarang sedang bermimpi yang panjang."
Kata-kata di atas adalah kata-kata Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-6.

Tidak ada komentar: